gambar pemukiman di sekitar TPA Bantar gebang
Seperti yang kita ketahui sebagian masyarakat di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, dan mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memilih bertempat tinggal di sekitar pemukiman kumuh. Salah satu tempat pemukiman kumuh yang kami kunjungi adalah di sekitar TPA(Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang Bekasi.
Banyak sekali para pemulung yang bermukim di sekitar TPA Bantar Gebang. Gambar di atas adalah salah satu foto dari rumah dari pemulung yang tinggal disana. Masalah ekonomilah yang menjadi salah satu faktor utama penyebab mereka tinggal di sekitar TPA Bantar Gebang, karna disanalah mereka mendapatkan mata pencaharian demi kelangsungan hidup mereka. Mereka rela mencari barang-barang bekas yang dapat di daur ulang diantara tumpukan sampah yang mungkin tidak baik untuk kesehatan mereka. Namun semua ini di lakukan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka sehari-hari.
kegiatan mengumpulkan sampah bagi warga sekitar TPA
Namun sebaiknya Pemerintah jangan diam begitu saja melihat fenomena alam seperti ini. Sebaiknya Pemerintah memberikan penyuluhan kepada mereka yang tinggal di tempat pembuangan sampah, bahwa jika mereka tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah dapat menimbulkan dampak yang negatif bagi kesehatan mereka sendiri. Potensi bahaya kesehatan yang di timbulkan oleh sampah yang membusuk adalah penyakit diare, penyakit jamur dan berbagai penyakit yang ditimbulkan karena penyebarannya melalui rantai makanan.
Upaya Pemerintah dalam menanggulangi sampah salah satunya adalah dengan Sanitary Landfill. Sanitary Landfill adalah salah satu teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan, dan handal. Sayangnya teknologi ini belum tersedia di Indonesia karena Teknologi ini membutuhkan lahan yang luas dan biaya yang cukup tinggi.
Oleh karena itu kita sebagai masyarakat yang peduli akan lingkungan sebaiknya kita membantu Pemerintah dalam penanggulangan sampah, yaitu :
1. Mengurangi barang yang kita pergunakan, karna semakin banyak kita menggunakan barang, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali dan hindari pemakaian barang-barang yang hanya sekali pakai langsung di buang.
3. Mendaur ulang barang-barang yang mungkin masih bisa di daur ulang. Contonya adalahsampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam.
4. Mengganti barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama
5. Memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja.